Kata pertama yang akan ane gunakan untuk memulai post ini adalah Selamat.
Kata kedua adalah Tahun.
Kata ketiga adalah Baru.
Hahaha
Ya, sudah satu tahun ane tidak mengupdate blog ini, sebagai kegiatan sambilan semasa kuliah tahun lalu. Dan coba tebak, ane masih kuliah juga. Hahaha. Tapi santai aja, karena kali ini ane akan persembahkan kepada kalian semua tentang bertemakan tentang hobi baru ane, audio.
Ane sudah lama berkecimpung di dunia musik (sangat-sangat) lokal. Alias musik untuk diri sendiri.
Nah, karena kesukaan ane di dunia musik itu, ane diharuskan untuk mendengar banyak jenis musik untuk menambah kamus ane sehingga kreativitas tentang musik ane semakin berkembang. Sebagai seorang pendengar musik, mendengarkannya lewat ponsel android yang sudah bisa memainkan mp3 itu terasa kurang. Ya, kurang portabel, dan malas saja ketika asyik mendengarkan musik, tiba-tiba mantan ane nelpon ngajak balikan, atau ngajak jalan. Kan repot, Dan sebagai mahasiswa, ane juga harus pertimbangkan dengan isi kantong ane, dimana ane juga ingin kualitas audio bagus, dan dengan harga murah juga.
Berjabatlah tangan ane dengan sebuah DAP (Digital Audio Player) bernama GoGear Aria.
Om James YK , (anak kerehore pasti tahu ini siapa) pernah nawarin barang diatas hanya seharga 100rb. Harga ini disebut sangat murah, karena gogear sendiri harga barunya mencapai 700rb dan memang diciptakan oleh Philips untuk menyaingi iPod Shuffle. Dan ya, saat itu untung-untungan. Ada yang dapat batere drop, ada yang engga. Ada yang kebagian, ada yang engga. Dan ane masuk kategori engga kebagian. Mengapa? Karena ane gak pesen.
Philips Gogear ini karakternya asik, gak pedes di kuping. Mau ane pake lama rasanya enak gitu deh. Apalagi sama headset iem bawaannya. FullSound ane gak terlalu suka, tapi preset Rock, kalau nemu lagu yang pas rasanya bisa ngisi banget. Ane gak terlalu suka mid yang tinggi. Treblenya pas, bassnya masuk, gak sebesar Basic K3 rasanya. Sangat sangat tepat untuk dibeli seharga 200 kebawah. Basic K3 ane jadi males nih ane pakai.
Nah, 21 Juni 2015, barang yang ane pesen datang (bukan dari om James ane belinya, 2nd kok ini). Dan ane beli dalam keadaan batere drop. Berbekal solder, teh botol, kabel, timah, dll , ane memulai ritualnya. Intinya gampang kok. Kabel merah positif, kabel item negatif. Kalau baterenya ada 3 pin ya ambil yang positif negatif aja, biasanya sih dipinggir. Kalau tidak tahu pin.nya yang mana, bisa googling batere merk apa yang njenengan pakai. Alhasil, kabel yang menuju batere juga mengenai pinggiran batere yang terbuat dari plastik, terkena panas dari solder dan agak meleleh. Kalau yang solder teliti bisa kok sampai kecil solderannya sehingga gak bikin leleh pembatas baterenya.
Selanjutnya setelah batere tersolder, ane bungkus dengan lakban hitam. Ya gitu deh bungkusnya, cowo banget jadi gak terlalu rapi. Kemudian ane rekatkan dengan isolasi bolak-balik.
Dan inilah hasil dari penelitian tersebut:
Nah kembali ke kalian, mau ambil resiko engga nih. Kalau engga, ya suruh pasangin aja sama yang bisa solder dan berani bongkar barang ini. Yang pasti, karena batere android yang ane pasang, seharusnya daya tahannya jauh lebih lama dari bawaanya, yang diklaim bisa bertahan 30jam nonstop memainkan musik.
Begitulah perjuangan audio-ers. Hehe. Demi harga murah, dan kualitas yang diterima oleh kuping tercinta.
Semoga Aria ini bisa nganter ane menuju ke kelulusan tahun ini ya. Doain ya semuanya.
Cheers.
GodBlessYouGuys



